HARGA JUAL TEMBAKAU YANG AMBLEK/TURUN
Yu Wa 12 September 2018 13:16:09 WIB
GIRITIRTO (SIDA) - Musim kemarau, lahan kering dan kesulitan air sudah menjadi hal wajar bagi masyarakat Purwosari tidak terkecuali Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari Kabupaten Gunungkidul. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat bagi para petani untuk tetap bercocok tanam. Komoditi Tembakau menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan produk bercocok tanam. Proses yang panjang dan tidak mudah menanam tembakau menjadi tantangan bagi masyarakat Giritirto hal ini terlihat banyak warga yang tetap membeli air untuk sarana irigasi/penyiraman.
Untuk tahun ini warga Giritirto mulai menanam tembakau pada bulan mei, didukung cuaca yang bagus membuat para petani tembakau dapat memproduksi komoditas tembakau diatas rata-rata. Para petani tembakau di wilayah Giritirto sendiri dalam proses pengolahan tembakau tidak disetor langsung ke pabrik melainkan pengolahan dilakukan secara manual oleh para petani, dimulai dari memetik daun, rowek (menghilangkan gagang tembakau), pengrajangan, menjemur hingga proses finishing dalam bentuk emplekan.
Di bulan-bulan September seperti ini para petani tembakau mulai menjual produk tembakau ada yang langsung dijual ke pasar ataupun di jual ke pengepul. Namun tidak seperti tahun lalu harga jual tembakau tahun ini turun drastis. Banyak para petani mengeluh akan hal ini, harga jual tembakau emplekan yang tahun lalu 1 emplek bis terjual hingga Rp. 500.000,- tahun ini hanya mampu terjual Rp. 100.000,-, karena tembakau merupakan komoditas utama di wilayah Giritirto keadaan harga jual yang turun drastis sungguh memprihatinkan bagi para petani tembakau.
“Bapak/Ibu harus tetap menjaga konsistensi hasil produksi tembakau meskipun memang dilapangan harga tembakau turun secara signifikan”, begitu himbauan Kepala Desa Giritirto Bapak Sudarman, S.IP dalam kunjungan sosialisasi kegiatan Padat Karya Tunai Desa di Balai Padukuhan Tompak.
Kita semua juga berharap musim penghujan tidak terjadi dibulan September ini karena masih terlihat pohon tembakau yang masih belum proses pemetikan. Tidak bisa dipungkiri tembakau membutuhkan banyak cahaya matahari untuk tahap pengeringan.
Penulis : Fitri Purwasih
Editor : Yu Wa
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)
- Kunjungan Studi Tiru dari Pemdes Kaligiri, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes
- Verifikasi Lapangan Nominasi Kalurahan Berkinerja Baik Dalam Atasi Stunting
- Giritirto Lima Besar Penilaian Desa Kinerja Baik Tangani Stunting
- Penarikan Mahasiswa KKN UIN Suka Yogyakarta Angkatan 114
- PENYALURAN BANTUAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH BULAN AGUSTUS 2024
- Hasil Verifikasi Konvergensi Stunting Tingkat DIY