TAJAMNYA SERAT BAMBU TAK MAMPU MELUKAI JARI JEMARIKU (PENGRAJIN ANYAMAN BESEK)

Yu Wa 01 November 2017 07:29:46 WIB

Di Era yang semakin modern ini banyak sekali bermunculan teknologi-teknologi yang luar biasa canggih. Maka tak bisa dipungkiri, bahwa banyak sekali orang-orang pada masa kini memilih untuk menggunakan hal-hal yang instan, dari makanan yang instan, alat-alat yang serba instan bahkan banyak sekali orang-orang lebih memilih untuk bekerja yang dapat menghasilkan uang secara instan, sebagai contoh banyaknya para pekerja Pabrik.

            Fenomena merajahnya karyawan pabrik banyak sekali dijumpai terutama bagi para remaja yang baru saja lulus SLTP/SLTA ataupun bagi para ibu rumah tangga. Hasil yang menjanjikan menjadi tujuan utama bagi mereka. Namun, fenomena tersebut tidak berlaku bagi ibu rumah tangga yang satu ini. Namaya Ibu SITI SURATUN   (34 tahun), berbekal dari ketrampilan yang Ia miliki, ia mampu membuat anyaman bambu menjadi berpuluh-puluh besek.

            Ibu SITI SURATUN merupakan warga Padukuhan Ploso, Desa giritirto, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul yang merupakan salah satu wilayah dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di sini itu banyak sekali bambu yang tidak dimanfaatkan bahnkan kadang hanya untuk kayu bakar” , Ucap ibu Siti ketika ditanya awal mula dari kegiatan membuat Besek yang beliau geluti sudah hampir 1 tahun ini.

Untuk pembelian satu batang bambu bu Siti harus mengeluarkan Rp. 10.000,00, adapun untuk bambu harus dengan kwalitas yang panjang dan lurus. Dari pemotongan hingga menyirat bambu dilakukan oleh Bu siti sendiri. Ia menerangkan bahwa biasanya suaminya hanya membantu pada saat pemotongan.

            Proses pembuatan Anyaman Besek harus melewati beberapa tahap, dari pemotongan ± 70 cm, terus dibelah yang kemudian disirat tipis-tipis dan dijemur diterik matahari. Untuk pengerjaan anyaman Bu Siti mengerjakan sendiri.Dalam sehari Ia mampu meghasilkan 10 besek. 1 besek Ia jual ke warga Rp. 900,-, untuk saat ini menurut beliau Ia hanya melayani pesanan saja. Biasanya pesanan akan membludak saat bulan Suro (Bulan Jawa) atau bulan-bulan musim hajatan karena disitu banyak warga yang membutuhkan Besek untuk tempat makanan.

            “saya berharap bisa membesarkan kerajianan ini, dan mampu membuka lowongan pekerjaan bagi orang lain”, ucap Bu Siti.

Harapan bu siti sangat menarik sekali. Semoga semangat Bu Siti mampu menarik minat bagi warga terutama kaum Ibu-Ibu untuk mampu beraktualisasi menjadi wanita mandiri dengan bakat yang Ia miliki.

                                                                                                                                                                                                                                                                                          - By Fitri Purwasih -

Komentar atas TAJAMNYA SERAT BAMBU TAK MAMPU MELUKAI JARI JEMARIKU (PENGRAJIN ANYAMAN BESEK)

hartini 01 November 2017 08:25:39 WIB
semoga makin berkembang dan mampu bertahan di era persaingan pasar bebas...semoga ada andil dr pemerintah untuk membantu pemasaran maupun pelatihan agar ada inovasi baru, sehingga para pengrajin akan bisa menjadikan hal ini sebagai sumber penghasilan yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari2nya

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung