SEJARAH GOA CERME

Yu Wa 25 Desember 2022 09:47:59 WIB

Goa Cerme di temukan pada Tahun 1800 oleh Wali Songo. Sejarah Goa Cerme adalah keberadaan wali songo yang sedang singgah di tempat ini untuk menjalankan syiar agama islam di beberapa daerah di pulau jawa. Dahulu goa ini di gunakan untuk kegiatan pertemuan pembahasan tentang agama islam.

Pada Tahun 1983 masyakat sekitar Goa mulai memanfaat mata air tersebut. Sehingga pada tahun tersebut Yayasan Bethesda membangun akses ke wilayah Goa cerme dan dijadikan destinasi wisata. Dilanjutkan pada Tahun 1995 Goa Cerme mulai dikelola dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul hingga sekarang.

Goa Cerme terletak di Padukuhan Ploso Kalurahan Giritirto Kapanewon Purwosari Kabupaten Gunungkidul sedangkan halaman Goa terletak di wilayah Srunggo, Selopamioro Kabupaten Bantul.  Goa Cerme memberikan sensasi wisata air, yang mana di dalam Goa terdapat air yang mengalir sepanjang masa, sehingga para wisatawan saat berkunjung ke Goa Cerme dapat masuk ke dalam Goa. Jarak antara mulut goa hingga ke ekor goa sepanjang 1,2 km dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam atau 2 jam. Di dalam Goa kita juga disuguhkan pemandangan yang menakjubkan dimana batu-batu terlihat seperti diukir.

Pengunjung akan terpana dengan berbagai stalagmit dan stalagtit yang terdapat dalam Goa. Bentuknya bervariasi  seperti sodastraw, moonmilk hingga flowstone. Ada juga yang berbentuk pilar dengan warna putih cemerlang yang indah. Keindahan ini memberikan pemandangan khas dari Goa. Juga terdapat air terjun yang tak kalah indah daripada ornament Goa. Jika berkunjung saat musim hujan maka pengunjung dapat menyaksikan derasnya aliran air terjun. Memang air terjun tidak berukuran besar tetapi sudah cukup menarik saat dipandang mata, lengkap dengan bau goa yang menyengat.

Sebelum tahun 2000 masyarakat di sekitar Goa cerme atau sering disebut dengan kali Pringombo memanfaatkan mata air dengan cara mengambil ke dalam Goa, dengan menggunakan drigen dengan penerangan berupa obor. Dan pada Tahun 2000-2010 Kalurahan Giritirto mendapatkan bantuan dari kementrian ESDM melalui KKN Atma Jaya berupa panel untuk mengangkat air melalui tenaga surya yang kemudian air tersebut diangkat ke atas menggunakan pompa dan ditampung melalui bak penampungan induk dan dialirkan ke bak antar RT. Warga masyarakat sendiri memanfaatkan air dengan cara mengambil menggunakan drigen atau menggunakn selang untuk dialirkan ke rumah-rumah.

Tahun 2010-2018 Padukuhan Ploso mulai memanfaatkan air dengan menggunakan tenaga listrik yang kemudian air tersebut diangkat ke atas menggunakan pompa dan ditampung melalui bak penampungan induk dan dialirkan ke bak antar RT. Warga masyarakat sendiri memanfaatkan air dengan cara mengambil menggunakan drigen atau menggunakn selang untuk dialirkan ke rumah-rumah.

Pada tahun tersebut air dari mata air Pringombo hanya dimanfaatkan oleh warga Padukuhan Ploso dan pada tahun 2018 mulai memanfaatkan air melalui jaringan pipa SR. Dan pada Tahun 2018 Warga Padukuhan Ploso mulai memanfaatkan air melalui jaringan pipa SR melalui Program Pamsimas dengan OPD pengampu dinas PUPR dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gunungkidul.

Sebagai warga masyarakat Padukuhan Ploso kami dari Pemerintah Kalurahan Giritirto mempunyai wawasan dan gagasan untuk memajukan destinasi wisata Goa Cerme melalui dengan meningkatkan sarana dan prasarana Goa Cerme. Kami juga mencanangkan memperbaiki keadaan telaga Ploso sehingga kedepan sekitar wilayah telaga akan kami gunakan untuk rest area para wisatawan Goa Cerme.

Narasumber          : Haryono, S.H (Lurah Giritirto)

Penulis                 : Fitri Purwasih, S.Pd AUD

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung